Jumat, 12 Oktober 2012

Pernikahan Adat Klaten Jawa Tengah

Upacara pernikahan adat masyarakat sekarang ini telah mengalami perubahan seperti upacara pernikahan yang ada di Dukuh Tlukan, Desa Gumulan. Perubahan terjadi karena adanya akulturasi budaya antara budaya Jawa dan budaya Islam. Prosesi berawal dari budaya Jawa yang terkenal begitu rumit dan sakralnya. Namun setelah berjalan sekian tahun, sebagian prosesinya berangsur-angsur berubah menjadi budaya Islam. Dalam artian prosesi yang dahulu dilakukan secara sakral dan terkesan rumit, sekarang berubah menjadi suatu prosesi yang singkat dan bernilai Islami. Bernilai Islami di sini maksudnya prosesi yang terdapat dalam Upacara pernikahan tersebut mengandung nilai-nilai Islam yang berdasarkan al-Qur'an dan al-Hadits, sebagaimana dalam tuntunan upacara pernikahan yang Islami. Prosesi upacara pernikahan yang dimaksud dapat digambarkan sebagai berikut: -Adanya perubahan dalam upacara pernikahan yang dahulunya diiringi dengan gending-gending Jawa yang disertai dengan musik gamelan, sekarang berubah menjadi nasyid atau selawatan yang diiringi dengan musik rebana. - Dalam acara pahargyan yang biasanya hanya dilaksanakan resepsi pernikahan, berubah menjadi pengajian, yakni tausyiah untuk sang pengantin yang didahului dengan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur'an sebagai penyejuk hati. Hal ini semua diterapkan berdasarkan tuntunan upacara pernikahan Islami. Namun, ada prosesi yang masih dilakukan masyarakat Dukuh Tlukan, Desa Gumulan, yakni setelah acara ijab kabul (akad nikah) mereka melakukan prosesi kirab manten mengelilingi pohon tanjung, pohon yang hidup bertahun-tahun di Dukuh Tlukan. adanya perubahan dalam prosesi upacara pernikahan dan pada upacara pernikahan yakni prosesi kirab manten mengelilingi pohon tanjung yang dilakukan setelah melangsungkan prosesi ijab kabul (akad nikah). prosesi upacara pernikahan yang ada di Dukuh Tlukan, Desa Gumulan, sebagai gambaran upacara pernikahan yang telah mengalami perubahan dalam hal prosesinya akibat adanya akulturasi budaya. Nama : wisnu wayang putra kelas : 4EA08

Negri Andai Tanpa Korupsi

Korupsi bukanlah suatu hal yang baru dikenal di kalangan masyarakat. Berbagai cara dan upaya telah dilakukakan dengan membuat wacana terus didengungkan untuk memeranginya, praktik korupsi tetap berlangsung dan semakin merajalela. Semestinya tak hanya institusi-institusi pengamat ataupun pemberantas korupsi saja yang sibuk bersuara. Tetapi gerakan menjadikan kejujuran sebagai sebuah budaya bangsa dan menghalau semua tindakan penggerogotan bangsa ini hendaknya menjadi tanggung jawab setiap warga negara. Perang melawan korupsi harus diawali dari diri sendiri. Dalam episode kali ini kick andy mengundang seorang bintang tamu salah satunya Basuki Sugita, seorang Kepala Sekolah SMP Kanisius Kudus, Jawa Tengah, menjadi galau ketika menyaksikan maraknya berita korupsi di media massa. Terlebih saat ia membaca sebuah buku yang diakhir buku terdapat sebuah resensi yang menantang keberanian para pendidik untuk menyikapi persoalan korupsi di Indonesia. Sejak dideklarasikan Pendidikan Anti Korupsi (PAK) pada Desember 2005, pelajar di sekolah menengah ini menjadi lebih menghargai arti nilai kejujuran. Salah satunya dengan adanya Gerakan Anti Mencontek. Tidak hanya itu, untuk menanamkan pendidikan anti korupsi, sekolah ini telah memiliki sebuah warung kejujuran, gerakan memiliki SIM kejujuran dan telepon kejujuran. Para siswa-siswi juga dapat melatih nilai-nilai kejujuran, melalui bermain ular tangga anti korupsi, yang mereka buat sendiri. Slogan mereka adalah “Jujur, Cerdas, dan Anti Korupsi”. Setiap harinya sejak tahun 2007, semua guru dan siswa wajib mengenakan pin bertuliskan “SMP Kanisius Anti Korupsi”. SMP ini juga kerap mendapatkan kunjungan KPK untuk sekedar berdiskusi dan berbagi ide-ide baru. Hasilnya, KPK juga akhirnya memiliki warung kejujuran seperti yang diterapkan di SMP ini. Perlawanan terhadap korupsi menjadi ide bagi seorang anak usia 14 tahun, Fahma Waluya Rosmansyah, untuk membuat terobosan menarik di bidang teknologi dan informasi. Keprihatinannya pada maraknya tindak korupsi, membawa ia pada sebuah karya aplikasi game anti korupsi yang ia namakan ‘Raid The Rats’. Game ini sempat menjadi pembicaraan karena dibuat oleh Fahma yang saat itu masih berusia 13 tahun, dan sempat dipresentasikan di depan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad. Kegemarannya pada animasi yang ia tekuni sejak kelas 5 sekolah dasar, melahirkan puluhan karya animasi lainnya. Berkat karya-karyanya itulah, berbagai penghargaan di bidang animasi pun telah ia terima. Bahkan karya remaja belia kelas 3 SMP ini telah menjadi langganan dalam festival teknologi dan informasi tertinggi di Indonesia, INAICTA 2012 lalu. Pada sela-sela acara terdapat sebuah cuplikan film documenter seorang tukang beca yang menjual bensin eceran kejujuran, uniknya dalam usaha ini si penjual tidak menunggui tempat usahanya melainkan hanya menyediakan suatu kotak atau wadah dan sebuah selogan atau spanduk sindiran untuk orang-orang yang tidak jujur. Namanya juga Bensin eceran Kejujuran, jadi sang pembeli melayani sendiri serta diharuskan untuk jujur walaupun dalam usaha ini sang penjual sering mengalami kerugian tetapi beliau tetap menjalani usaha tersebut. Episode Kick Andy kali ini ditutup dengan lagu “Vonis” oleh Rendy Ahmad dan SIMPONI (Sindikat Musik Penghuni Bumi). SIMPONI adalah komunitas musisi dan aktivis, yang bergerak di bidang pendidikan dan kesenian, sebagai salah satu bentuk peran aktif masyarakat untuk kemajuan Indonesia. SIMPONI pernah menjadi juara 2di Anti Corruption Music Competition, Brazil/Belgium (Fair Play 2012) yang diumumkan pada tanggal 2 September 2012 lalu. Lagu/video “Vonis” dari SIMPONI bersaing dengan 74 video lain dari 34 negara lainnya. SIMPONI bersama 2 pemenang lainnya dari Mesir dan Kongo akan bergabung dengan 1.500 aktivis anti-korupsi sedunia dalam The 3rd GYAC Voices Against Corruption (Forum Suara Anti Korupsi Ke-3) pada tanggal 5-6 November 2012 mendatang yang diselenggarakan oleh Global Youth Anti-Corruption Network. SIMPONI juga akan hadir dalam Forum Konferensi Anti-Korupsi Internasional Ke-15 pada tanggal 7-10 November 2012 yang diselenggarakan oleh Transparency International, dan SIMPONI akan tampil secara langsung membawakan lagu “Vonis” pada tanggal 10 November 2012 di Ulysses GuimarĂ£es Convention Center (CCUG), Brasilia, Brazil. Komentar : Menurut saya dalam episode Kick Andy kali ini sangat bagus untuk ditiru oleh berbagai instasi-instasi terkait sebab korupsi itu memang sulit dihilangkan namun hanya bisa mengurangi dan cara untuk mengurangi dengan melakukan hal-hal positif mulai dari yang terkecil seperti kantin kejujuran. Selain itu pengawasan anak-ank sejak dini harus ditingkatkan dengan memberikan pendidikan yang baik terutama penanaman norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku diindonesia. Sebab apabila sejak dini anak sudah dididik untuk mentaati norma-norma dan nilai-nilai pasti meraka takut untuk melakukan prilaku yang menyimpang. korupsi bukanlah masalah dari bawah atau atas (pemerintah pusat). korupsi itu tidak jujur dan mengambil hak orang karena yang kita dapatkan oleh kita itu kurang.masalahnya terdapat pada tiap individu itu sendiri. Jadi kesadaran diri sendirilah yang paling utama dalam mengurangi korupsi. Nama : wisnu wayang putra Kelas : 4EA08